BERITA1BOGOR.com – Asosiasi Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum se-Indonesia (Asdepamsi) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) di Hotel Royal, Jalan Ir. H. Juanda, Kecamatan Bogor Tengah pada Rabu (16/11/2022). Tujuan kegiatan yang yang diikuti oleh para dewan pengurus dan direksi Perusahaan Daerah Air Minum se-Indonesia ini agar anggota Asdepamsi dapat memahami peraturan Permendagri nomor 118 tahun 2018.
Kegiatan Bimtek diawali dengan gala dinner yang dihadiri Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Ketua Dewan Pengawas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor yang juga Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah dan Ketua Asdepamsi Dody Rosadi serta direksi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan pada Selasa (15/11/2022) malam.
Ketua Panitia Pelaksanaan Bimtek, yang juga Dewan Pengawas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Hanafi mengatakan, kegiatan Bimtek ini dilaksanakan selama dua hari. Di hari pertama Bimtek dilaksanakan dengan pemberian materi tentang penyusunan rencana kerja bisnis, peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan program kerja Asdepamsi tahun 2022. Tujuannya untuk mensinergikan Bimtek dan raker antara direksi dan dewan pengawas untuk memajukan memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat secara merata dan adil,” ucap Hanafi didampingi Direktur Umum Tirta Pakuan Rivelino Rizky
Hanafi menjelaskan, sesuai rencana kerja, dalam Raker Asdepamsi beberapa waktu lalu Dewan Pengawas dan Direksi PDAM se-Indonesia sepakat untuk mendukung program pemerintah cakupan pelayanan 100 persen. Untuk itu sinergitas antara Direksi dan Dewan Pengawas dalam membangun perusahaan sangat diperlukan, karena sinergitas menjadi poin penting untuk menciptakan kinerja PDAM yang lebih baik lagi.
“Selain pemberian materi, dalam Bimtek ini juga para peserta akan melakukan kunjungan kerja ke intake Ciherang Pondok milik PDAM Tirta Pakuan di wilayah Kabupaten Bogor. Kami bawa ke intake itu untuk melihat bagaimana pengolahan airnya, seperti sistemnya, berapa liter per detik air yang didistribusikan ke masyarakat dan sebagainya,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Hanafi, kegiatan ini juga memiliki tujuan agar direksi dan badan pengawas sebagai perwakilan kepala daerah memiliki pemahaman yang sama dan sejalan untuk memberikan pelayanan air minum yang adil dan merata.
“Kota Bogor sebagai kota penyanggah ibu kota yang masuk ke dalam interline Jakarta memberikan konsekuensi tingginya tuntutan pelayanan air bersih di Kota Bogor. Peserta melebihi 100 orang, dari target 75 orang, artinya kegiatan bimtek ini sangat penting,” terangnya.
Sementara, Ketua Asdepamsi Dody Rosadi menuturkan, kegiatan ini hasil keputusan rakernas Asdepamsi di Lombok bulan Agustus kemarin. Pada rakernas tersebut diputuskan program berikutnya adalah bimtek tentang penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan itu harus dilaksanakan pada bulan Oktober atau November karena Desember sudah ketuk palu RKA dan Kota Bogor terpilih menjadi lokasi Bimtek setelah diakukan polling.
“Untuk itu kami mempersiapkan diri mencari nara sumber, materinya apa supaya semua bisa menerima. Akhirnya disepakati di Bogor makanya bisa hadir 90 lebih dewan pengawas dari target 75 orang,” kata Dody
Menurutnya, kegiatan penyusunan RKA ini sangat penting, sebab bisa mempengaruhi kinerja saat ada audit dari BPKP. “Salah sedikit bisa pakai ‘rompi orange’. Untuk itu harus hati-hati dalam menyusun RKA, jangan sembarangan mencantumkan angka yang tidak sesuai dengan ketentuan,” ujarnya.
Dody menjelaskan, dalam bimtek ini semua belajar dengan serius karena akhir Desember sudah di tandatangani oleh KPM (kuasa pemilik modal) dalam hal itu Bupati atau Wali Kota dan di acc oleh dewan pengawas. Ia mengatakan, mempelajari RKA ini tidak mudah dan membutuhkan uang yang besar. Penyusunan RKA juga harus terarah, apalagi di kota-kota besar banyak hal-hal seperti kebocoran, perbaikan pipa dan tuntutan menambah sambungan.
Saat ini, lanjut Dody masih banyak pelanggan yang belum kebagian air, sementara perbaikan juga sama sama membutuhkan biaya. “Dewan pengawas harus fokus Menekankan kehilangan air dan menambah pelanggan, supaya lebih banyak masyarakat Indonesia yang menikmati air bersih,” katanya.
Akhir 2024 Asdepamsi menargetkan 40 juta penduduk Indonesia menikmati air bersih. Hal itu dituangkan dalam 2 tahun RKA yaitu RKA tahun ini dan tahun depan untuk mengejar target 10 juta sambungan. “Saya berharap para peserta bimtek Asdepamsi menguasai ilmu sesuai peraturan Permendagri nomor 118 tahun 2018 yang harus jadi acuan,” pungkasnya. (*)