google.com, pub-5346884408791712, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Fasilitas Pendidikan Jadi Fokus Perhatian di Musrenbang Bogor Selatan

BERITA1BOGOR.com – Camat Bogor Selatan, Irman Khaerudin memaparkan beberapa perkembangan menyangkut permasalahan prioritas yang dihadapi di wilayah Bogor Selatan. Salah satu yang menjadi fokus perhatiannya adalah persoalan kurangnya fasilitas pendidikan.

Hal itu, ia sampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Bogor Selatan yang dilangsungkan di Eka Wedding Gallery Jalan Rancamaya, Kelurahan Rancamaya, pada Senin 20 Januari 2025.

“Fokus kita hari ini lebih ke pendidikan. Karena Bogor Selatan itu penyumbang terbesar angka putus sekolah di Kota Bogor. Kami memang masih kurang di fasilitas itu. Dari itu, kami ingin ada penambahan gedung sekolah baru di Bogor Selatan baik itu SD, SMP dan SMA,” ucap Irman.

Ia mengungkapkan, perbandingan sekolah SMP dengan SMA itu sangat jauh kurangnya. Apalagi bila PPDB sistemnya masih zonasi itu agak sulit untuk warga mendaftarkan anaknya masuk sekolah negeri. Dia mencontohkan seperti di Kelurahan Kertamaya yang tidak memiliki SMP sehingga harus sekolah ke kelurahan lain.

“Saat ini total SMP negeri di Bogor Selatan ada 4 SMP dan 2 SMA/SMK. Idealnya kita butuh dua SMP dan satu SMA negeri. Tapi minimal satu dululah bisa terealisasi untuk SMP atau SMA karena itu akan membuka ruang bagi anak-anak untuk bisa melanjutkan sekolah. Karena angka putus sekolah di Bogor Selatan sangat banyak. Itu usulan dari warga melalui RW yang dimasukkan di Musrembang untuk di prioritaskan dan maju ke tingkat Kota Bogor. Mudah mudahan ada progresnya di Pemkot Bogor,” harapnya.

Untuk lahan sambung camat, pihaknya mengusulkan ada di dua tempat yaitu di Kelurahan Kertamaya dan Mulyaharja.

“Tinggal kita lihat nanti, kan harus sesuai DED dan nanti ada kajian-kajian juga. Kami dengar ini juga sudah ada rencana kesana karena dari Disdik sudah diwacanakan akan ada pembangunan di Bogor Selatan seperti halnya di Bogor Timur dan Bogor Utara,” bebernya.

Dalam Musrenbang Bogor Selatan, dia menyebut ada sekitar 187 usulan dari 16 kelurahan yang diseleksi dari awalnya 378 usulan. Selain fokus pada pendidikan dan kesehatan, mereka juga mengajukan hal lain seperti sarpras dan sebagainya.

“Kita tahu bahwa Bogor Selatan itu paling rentan dengan bencana dengan konturnya, longsor segala macam itu PR kita semuanya lah,” sebutnya.

Sementara, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari yang hadir dalam kegiatan itu, menuturkan, Musrenbang ini harus merumuskan dengan baik program prioritas apa yang ingin dicapai. Semua pihak RT, RW, dan LPM harus mengkomunikasikan dengan betul program yang diusulkan.

Berkaitan dengan sekolah, dia mengakui perlu ada penambahan SMP dan SMA baru. Dia berharap program ini akan dikerjakan oleh pemerintahan yang baru.

“Agar bisa melihat data dengan jelas, minimal untuk PPDB tahun ini, bisa dilihat ini dalam peta. Nanti orang tua siswa bisa mengklik peta, mana sebaran sekolahnya. Tahap pertama ini bisa didata kelas 5 dan 6 SD untuk tahun 2026 sampai seterusnya,” jelasnya.

(Erk**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *