BERITA1BOGOR.com – Di era digitalisasi yang terus berkembang, perusahaan telekomunikasi yang ada di Indonesia telah mengalami transformasi dengan mengadopsi teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Dengan berkembangnya teknologi yang dirancang menggunakan algoritma dan komputasi cerdas, AI telah menjadi kekuatan penggerak di balik perubahan yang cepat dalam perkembangan bisnis telekomunikasi di Indonesia.
Dalam industri telekomunikasi, AI memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan kinerja jaringan dan menganalisis data dari sensor jaringan untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum potensi masalah itu terjadi. Sehingga, dengan menggabungkan kecerdasan mesin dan analisis data yang canggih, AI telah membantu mendorong industri telekomunikasi semakin maju menuju masa depan yang lebih cerdas dan terhubung.
Faktor lain yang mendorong untuk mengadopsi AI dalam industri telekomunikasi diantaranya adanya peningkatan efisiensi operasional, meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan keamanan jaringan, pengelolaan kapasitas jaringan yang lebih baik dan penyempurnaan pengoperasian jaringan 5G.
Selain itu, dalam penerapan umum industri telekomunikasi, AI juga berada di garis depan dengan inovasi teknologi yang bisa mengoptimalisasi jaringan, mengoptimalisasi layanan pelanggan dan asisten virtual termasuk pemeliharaan prediktif, robotic process automation (RPA), pencegahan penipuan dan pertumbuhan pendapatan.
Transformasi Adopsi Telekomunikasi
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, perusahaan telekomunikasi seperti PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison) juga melakukan transformasi adopsi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam hal sektor keuangan dan perbankan melalui sebuah forum pelopor yang dirancang untuk membentuk masa depan perbankan dan layanan keuangan di Indonesia (Banking AI Day) untuk menjelajahi dan merevolusi seputar keuangan atau perbankan di pemerintahan, perusahaan termasuk pembuat regulasi.
Selain itu juga, Banking Day AI bisa menekankan pentingnya adopsi AI di seluruh industri perbankan dan layanan jasa keuangan, dengan fokus pada kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat keamanan data, mempercepat penggunaan teknologi, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Indosat juga, melalui Lintasarta (bagian dari Indosat Group) yang bergerak di bidang Information and Communication Technology (ICT) juga memainkan peranan penting dalam perjalanan transformatif nya menjadi AI-Native TechCo. Hal itu terjadi setelah adanya peluncuran Graphics Processing Units (GPU) Merdeka oleh Lintasarta untuk mendorong Indonesia menjadi yang terdepan dalam komunitas AI Cloud Global.
GPU Merdeka sebagai GPU-as-a-Service (GPUaaS) untuk infrastruktur AI, merupakan Sovereign AI Cloud dari NVIDIA yang dirancang sebagai supercomputing cloud dengan teknologi canggih dan terdepan di Indonesia.
Belum lama juga, Indosat Group dan Google Cloud mengumumkan perluasan kemitraan untuk menghadirkan layanan Sovereign Cloud dan Edge Cloud Generasi Baru di Indonesia.
Melalui kemitraan ini, Indosat berencana untuk menawarkan Google Distributed Cloud (GDC) kepada perusahaan-perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dalam menjalankan beban kerja AI dan intensifikasi data seperti pemeliharaan, perawatan kesehatan dan ilmu hayati, jasa keuangan, energi dan utilitas, serta manufaktur untuk mengakselerasi transformasi digital dengan kemampuan AI dan analitik terbaik dikelasnya.
Indosat juga telah mengimplementasikan AI dan Robotic Process Automation (RPA) untuk meningkatkan produktivitas karyawan dengan mengambil alih tugas-tugas repetitif. Selain itu, dalam pengembangan teknologi AI, Indosat juga memiliki asisten virtual AI bernama ASTRID (Assistant for Robotic Administration Indosat). Teknologi ini bertujuan mengelola data dan mengintegrasikan aplikasi untuk menghasilkan talent predictive analytics, tetapi juga mampu menunjukkan empati dengan menjawab pertanyaan harian karyawan dan mengirim pesan dukungan yang personal kepada karyawan-karyawan yang membutuhkan.