BERITA1BOGOR – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bogor menggelar aksi demo di depan Bank Mega Kota Bogor, Jalan Ir. Djuanda, Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin 20 Oktober 2025.
Selain berorasi, massa yang mendatangi salah satu anak perusahaan dari PT Trans Corp itu juga membakar ban bekas serta menyegel Bank Mega.
Kepada media, koordinator aksi, Abdulloh Haris mengatakan bahwa aksi itu dilakukan untuk mendesak tanggung jawab moral dan sosial PT Trans Corp beserta seluruh jajaran yang berhimpun di PT Trans Corp atas konten dan tindakan yang ingin menimbulkan keresahan publik.
“Ini merupakan suatu teguran keras untuk owner sekaligus pemilik Trans Corp untuk berhati-hati menjaga marwah pondok pesantren, marwah para kyai dan marwah para santri. karena ini dapat menimbulkan keresahan bagi kami kalangan santri dan pondok pesantren,” ucap Haris.
Dalam aksinya, ia juga menekankan kepada seluruh warga Nahdiyin serta masyarakat muslimin Bogor Raya agar mencabut rekening dan menutup tabungan di Bank Mega sebagai keresahan publik.
“Selain itu, kami juga menuntut agar operasional Bank Mega ditutup sementara sampai ada kejelasan hukum dan klasifikasi secara terbuka,” katanya.
Dalam kesempatan itu, GP Ansor Kota Bogor juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menindaklanjuti terhadap apa yang dilakukan Trans7.
“Karena sejauh ini belum ada sanksi yang terlihat di publik,” tegasnya.
Seruan aksi Boikot Trans7 yang dilakukan GP Ansor Kota Bogor sebagai bentuk kekecewaan terhadap narasi dalam video (konten pesantren Lirboyo) dan dianggap telah menghina para kiyai yang tayang di salah satu program Trans7 edisi Senin, 13 Oktober 2025.
(Erk)
