google.com, pub-5346884408791712, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Miliki KTA Sejak 2013, Kang Jaya Pede dan Yakin Bisa Diusung Gerindra

BERITA1BOGOR.com – Aji Jaya Bintara serahkan formulir pendaftaran Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor ke DPC Partai Gerindra, Rabu 8 Mei 2024.

Sebagai kader Gerindra yang telah memiliki Kartu tanda anggota (KTA) di DPP sejak 2013, dirinya mengaku pede (percaya diri) dan yakin bahwa dirinya bisa diusung oleh Gerindra untuk Harapan Baru Kota Bogor.

“Untuk menjadi Wali Kota Bogor adalah harga mati,” kata Aji Jaya Bintara yang akrab disapa Kang Jaya usai mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC Partai Gerindra di Jalan Achmad Adnawijaya, Tegal Gundil, Kota Bogor.

Kepada media, Kang Jaya mengatakan, selama penjaringan Bacawalkot dibuka, dirinya sudah mendaftarkan diri ke PDIP, Nasdem, PKB dan terakhir Gerindra.

“Saya berharap 4 partai ini bisa berkoalisi mengusung pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor,” ujarnya.

Sejauh ini, Kang Jaya mengaku sudah melakukan blusukan hampir di 130 titik. Mulai dari gang-gang, masyarakat dan toko-toko.

“Namun untuk yang lain-lain seperti event-event relawan itu tetap jalan seperti event relawan emak emak dan relawan bola. Dan saya rencana mau bikin turnamen futsal karang taruna sekecamatan piala Kang Jaya. Jadi,” kata Kang Jaya yang juga Ketua Umum Nusantara Open.

Maju menjadi calon Wali Kota Bogor, Kang Jaya mengatakan ada empat faktor yang membuat dirinya yakin dan optimis.

“Pertama, kedekatan politik dengan presiden terpilih yakni Prabowo Gibran. Program saya pun sebenarnya sama yaitu memberikan makan siang dan susu gratis. Ini kenapa dilakukan, karena saya konsisten untuk mengurangi stunting dan meningkatkan gizi anak dan ibu hamil,” jelasnya.

Faktor yang kedua, Kang Jaya menyebut faktor logistik. Dalam hal ini, ia sangat menekankan bahwa dalam Pilkada yang diikuti banyak calon, logistik menjadi faktor yang paling penting baik dari mobilisasi alat kampanye maupun terkait dengan relawan-relawan.

“Tapi memang saya beruntung saya punya relawan yang banyak dan mandiri. Artinya saya banyak dibantu oleh relawan-relawan. Itu faktor kedua. Ketiga faktor koalisi. Saya berharap Gerindra Kota Bogor, menjadi pemimpin koalisi yang menjadikan walikota bukan wakil walikota. Jadi, saya berharap Gerindra menjadi leadernya koalisi. Sedangkan untuk faktor yang keempat lebih kepada program-program masyarakat,” terangnya.

“Masyarakat melihat Bogor ini perlu semacam energi baru dari kalangan yang lebih fresh ya, yang mungkin punya modal politik dan modal visi yang cukup bagus untuk membawa Kota Bogor ke era berikutnya. Makanya visi saya itu adalah Bogor emas 2030,” pungkasnya.

(Erc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *