BERITA1BOGOR.com – Tak hanya meningkatkan pelayanan penyediaan air minum, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor juga tengah berinovasi dengan hal positif lainnya.
Salah satunya, Perumda Tirta Pakuan saat ini tengah memulai mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Perdana, pengelolaan sampah tersebut dilaksanakan Intake Ciherang Pondok.
Sampah-sampah organik yang tersaring di instalasi tersebut akan disulap menjadi pupuk kompos yang memiliki manfaat besar bagi tanaman. Hal itu diungkapkan Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Ardani Yusuf.
Ia mengatakan bahwa sumber air baku yang digunakan sebagian besar dari sungai baik itu Cisadane maupun Ciliwung.
Pada saat kondisi hujan seperti saat ini, sampah yang terbawa arus sungai dan masuk ke instalasi pengolahan air, tentunya selain berpengaruh terhadap produksi air, juga terbilang cukup banyak.
Oleh karena itu, pihaknya kemudian juga mencari solusi untuk mengurangi atau mengatasi sampah yang tersaring di instalasi. Salah satunya memanfaatkan sampah organik diolah menjadi pupuk kompos.
“Kedepan terkait sampah ini kita sudah ada pengelolaan sampah sendiri. Biasanya kita bakar, tetapi sekarang mempekerjakan satu orang ahli sampah untuk dibikin kompos,” terangnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pengelolaan sampah ini nantinya tidak hanya ada di Intake Ciherang Pondok, hal serupa juga dilaksanakan di intake-intake lain yang dikelola Perumda Tirta Pakuan.
“Kita akan buat tidak hanya di Ciherang Pondok, Seperti di Intake Cikereteg, kemudian Pasir Angin, di mana sampahnya cukup besar, sehari bisa 3 sampai 4 kubik, Jadi kita buat kompos,” jelasnya.
Dengan demikian, kata Ardani, sampah organik yang sebelumnya hanya dibakar begitu saja, sekarang bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos. “Jadi sampah yang tersaring kita pilah, mana yang sekiranya bisa jadi kompos dan yang tidak kita angkut buang,” katanya.
Sejauh ini, Ardani belum dapat menjelaskan berkenaan produksi kompos yang dihasilkan, mengingat baru memulai untuk pengelolaan sampah secara mandiri.
“Iya pastinya sekarang ini masih baru dan kita akan informasikan lebih lanjut terkait program ini (sampah menjadi kompos),” tutup Ardani. (*)