google.com, pub-5346884408791712, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Satpol PP Minta Maaf Atas Insiden Pemukulan Terhadap Mahasiswa

BERITA1BOGOR – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor memberikan klarifikasi terkait insiden pemukulan yang melibatkan salah satu anggotanya saat aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) di depan Gedung DPRD Kota Bogor pada Kamis, 28 Agustus 2025.

Pelaksana Harian (Plh) Kasatpol PP Kota Bogor, Rahmat Hidayat, dalam konferensi pers pada Kamis malam menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas kejadian tersebut.

“Pertama-tama kami ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan khususnya kepada peserta aksi atas insiden pemukulan yang dilakukan oleh salah satu anggota kami. Peristiwa ini terjadi di luar kendali, dan merupakan tindakan spontan karena situasi yang memanas di lapangan,” ujar Rahmat.

Rahmat menjelaskan, insiden bermula ketika salah seorang anggota Satpol PP berinisial MRF yang berstatus sebagai pegawai kontrak (PKWT/non-ASN), melakukan pemukulan terhadap peserta aksi. Tindakan tersebut disebutnya dipicu oleh emosi setelah melihat rekannya, Panji, mendapat perlakuan keras dari pengunjuk rasa.

“Yang bersangkutan sudah mengakui perbuatannya. Namun apapun alasannya, tindakan kekerasan tetap tidak dapat dibenarkan. Kami sudah melakukan pemeriksaan internal melalui Provos, dan hasilnya yang bersangkutan diberikan sanksi dinonaktifkan sementara selama tiga bulan,” jelas Rahmat.

Satpol PP Kota Bogor, lanjutnya, berkomitmen menjalankan proses sanksi disiplin secara transparan dan adil. Pihaknya juga sedang menugaskan tim untuk melakukan penelusuran terhadap korban dari pihak mahasiswa, dengan harapan dapat dilakukan pertemuan mediasi.

“Suasana aksi sempat memanas sehingga terjadi dorong-dorongan. Kami ingin memastikan ke depan ada ruang dialog dan mediasi, agar situasi serupa tidak terulang lagi,” tambah Rahmat.

Dalam kesempatan tersebut, Rahmat juga meluruskan beredarnya video di media sosial yang hanya menampilkan potongan insiden pemukulan oleh anggota Satpol PP, tanpa menampilkan rekaman ketika salah satu anggotanya mendapat tendangan dari peserta aksi.

“Kami berharap pemberitaan yang beredar dapat lebih berimbang. Rekaman yang beredar hanya menyorot pemukulan oleh anggota kami, padahal di sisi lain ada anggota kami yang juga menjadi korban tendangan,” tegasnya.

Sebagai langkah perbaikan, Satpol PP Kota Bogor berjanji memperketat pengawasan terhadap anggota di lapangan, khususnya dalam hal pengendalian emosi dan penerapan pendekatan humanis saat menangani aksi unjuk rasa.

“Kami akan meningkatkan pelatihan terkait manajemen emosi, penanganan massa secara humanis, serta menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia dalam pelaksanaan tugas. Kami pastikan insiden seperti ini tidak terulang kembali,” pungkas Rahmat.

Satpol PP Kota Bogor juga mengimbau masyarakat untuk tetap mendukung aparat dalam menjalankan tugas menjaga ketertiban dan ketentraman di Kota Bogor dengan mengedepankan standar prosedur yang berlaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *