google.com, pub-5346884408791712, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Usai Sasadu Buhun, Bumi Ageung Batutulis Siap di Bangun

BERITA1BOGOR.com – Masyarakat Peduli Bumi Ageung Pakuan Pajajaran menggelar kegiatan Sasadu Buhun.

Kegiatan Sasadu Buhun yang berlangsung di Gedung Ex Sekolah Negeri Batutulis pada Minggu, 23 Juli 2023 kemarin merupakan pertanda akan dibangunnya Bumi Ageung Batutulis yang sempat tertunda.

Ketua Ketua Masyarakat Peduli Bumi Ageung Pakuan Pajajaran, Putra Sungkawa mengatakan, kegiatan Sasadu Buhun itu dilakukan setelah adanya kesepakatan antara budayawan dan Pemerintah Kota Bogor.

“Akhirnya masukan dan keinginan dari para kasepuhan, inohong dan masyarakat terkait design pembangunan Bumi Ageung Batutulis diterima oleh Pemkot Bogor. Makanya hari ini kami melakukan Sasadu Buhun,” ucap Putra kepada wartawan.

Terkait masukan itu, kata Putra, lebih kepada konsep (bentuk) pembangunan Bumi Ageung Batutulis yang harus sesuai dengan ciri kebudayaan dan kearifan lokal yang mencirikan jati diri Sunda dan marwah kesundaan.

“Ya Alhamdulillah setelah Pemkot Bogor bijaksana menerima masukan masukan dari kami, jadi nantinya Bumi Ageung Batutulis ini akan menjadi tempat peninggalan orang tua terdahulu. Dimana didalamnya memiliki ruang-ruang seperti balai pustaka, balai waditra, balai alat musik, balai atik, dan menjadi tempat berkesenian serta berkebudayaan.

Ditempat yang sama, Andry Daslim salah satu kontraktor dari PT. Titian Usaha Graha Utama mengatakan pihaknya akan mulai melakukan pemagaran dengan dilanjutkan pembongkaran.

“Hari ini kita sudah mulai pemagaran dan dilanjutkan dengan pembongkaran sambil menunggu hasil perubahan desainnya. Kenapa demikian, karena pembangunan itu harus memenuhi secara aturan,” kata Andry.

Di Surat Perintah Kerja (SPK), Andry mengatakan, ada keterlambatan pembangunan. Hal itu disebabkan karena adanya perubahan design dari bagian perencanaan.

“Di SPK kita harus mulai pekerjaannya pada 27 Juni hingga 27 November 2023 , tapi karena ada keterlambatan hingga satu bulan maka kami akan mengajukan penambahan addendum. Untuk nilai kontrak, pagunya sekitar Rp16 miliar,” katanya. (Erc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *