BERITA1BOGOR.com – Puluhan rumah warga di Gang Dalam II RT 002/08, Kelurahan Lawang Gintung, Kota Bogor mengalami rusak parah akibat adanya proyek revitalisasi stasiun baru atau proyek double track di kawasan Batutulis.
Menurut warga, kerusakan yang mengakibatkan seluruh dinding menjadi retak dan menganga disebabkan oleh pengerjaan proyek tersebut.
“Kami sudah beri tahu ke orang proyek, mereka datang dan mengecek. Mereka menjanjikan akan memberikan ganti rugi hingga batas waktu tanggal 1 Juli kemarin, tapi mereka tidak menunaikan janjinya itu. Sejak proyek itu berjalan, tidak pernah ada sedikitpun kompensasi kepada warga,” kata Ahyar, warga setempat kepada wartawan belum lama ini.
Menurut Ahyar, kerusakan rumahnya terjadi sejak proyek pembangunan double track jalur kereta Bogor-Sukabumi.
Ahyar juga mengatakan, kondisi keretakan dinding bertambah parah akibat getaran dari pengerjaan proyek double track saat melakukan pemasangan paku bumi.
“Saat mengebor atau masang paku bumi itu getarannya paling berasa seperti gempa bumi. Getaran ini juga yang menyebabkan rumah kami menjadi retak parah. Bahkan, saking parahnya, kami suka takut kalau tidur. Takut ambruk dan menimpa kami saat tidur. Hal ini sudah kami sampaikan juga ke pengurus di sini untuk diteruskan ke KAI atau kontraktor pelaksana proyek,” kata Ahyar.
Informasi media, memang sebelumnya dalam proyek yang menelan biaya puluhan miliar itu sempat terjadi ambrol dinding penahan tanah (TPT) di sekitar jalan mbah dalam Batutulis. Bahkan, ambrolnya TPT itu sempat menganggu lalu lintas di sekitar Batutulis.
Humas Balai Tehnik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Bandung, Ismi Khanza saat dikonfirmasi wartawan, mengaku akan segera melakukan komunikasi dengan pihak kontraktor atau pengembang proyek revitalisasi stasiun baru atau proyek double track di kawasan Batutulis.
“Iya nanti saya akan meminta pihak kontraktor untuk segera melakukan pengecekan kepada warga yang terdampak proyek ini,” pungkasnya.
Terpisah, PT Yasapola Remaja saat di konfirmasi melalui Site Managernya Dani Radite, mengatakan pihaknya pernah melakukan peninjauan dan kordinasi bersama warga yang didampingi Ketua Rukun Warga 08 ke lokasi rumah terdampak tersebut.
“Terkahir kita sudah berkoordinasi dengan Pak RW setempat dan kita sudah mengunjungi ke rumah warga yang terdampak. Rencana kita akan memperbaiki rumah warga yang terdampak setelah pekerjaan selesai dengan estimasi di pertengahan bulan Agustus,” ujarnya.
Saat disinggung terkait informasi warga yang mengatakan kompensasi perbaikan atas ajuan warga yang diganti dengan uang, pihaknya tidak mengizinkan.
“Iya kemarin memang ada pengajuan dari warga untuk diganti dengan uang, tetapi kebijakan dari manajemen tidak memperbolehkan, makanya solusi dari kami memperbaikinya sampai kondisi rumah yang terdampak normal kembali,” pungkasnya.
(Red/Er)