BERITA1BOGOR.com – Pada 26 Juni 2022, Wali Kota Bogor Bima Arya didampingi President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, Direktur Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK RI Novrizal Tahar, Direktur Mall BTM Bogor Samuel Koshan dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Bogor meresmikan mesin Penukaran Sampah Plastik Jadi Pulsa atau Reverse Vending Machine (RVM) di Mall BTM Bogor.
Dari data yang di update Indosat per 13 Oktober 2023, sampah dari botol plastik yang berhasil dikumpulkan di RVM sebanyak 10.714 pcs atau setara dengan 200.35 Kilogram dengan jumlah partisipasi masyarakat sebanyak 529 orang.
Terobosan yang berhasil dikolaborasikan antara Indosat Ooredoo Hutchison dengan Pemerintah Kota Bogor itu memang sudah menjadi misi bersama dalam melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dengan menggunakan solusi teknologi inovatif melalui peluncuran Program Sampah Jadi Pulsa.
Program kerjasama yang ditujukan Indosat Ooredoo Hutchison sebagai upaya dalam mengurangi sampah Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) seperti botol plastik untuk membangun kebiasaan baru terkait sampah plastik bagi warga Kota Bogor.
“Program ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam
mengurangi limbah botol plastik dan menjaga kelestarian alam dengan pemanfaatan teknologi digital. Kami merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor dan para pihak, meluncurkan program ini ke tengah masyarakat untuk mendorong perilaku hidup bersih dan mengelola sampah menjadi sesuatu yang
memberi manfaat dan menciptakan nilai tambahan,” kata Steve Saerang, SVP-Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison.
Dengan adanya inovasi baru, Steve mengatakan, ini merupakan langkah awal untuk menyebarkan gerakan dalam melestarikan lingkungan secara berkelanjutan sambil memberdayakan masyarakat untuk mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
“Kenapa ini bermanfaat, karena dari setiap botol plastik yang berhasil dikumpulkan melalui RVM akan dikelola Plastipay untuk di daur ulang menjadi tiga bahan baku seperti dakron, felt dan fur. Tiga bahan baku yang kembali di daur ulang itu menjadi butiran, Recycled Polyester Staple Fiber (“Re-PSF”), benang serta kain. Hasilnya adalah Eco-friendly fiber dan kain daur ulang yang memenuhi standar kualitas tinggi dapat digunakan untuk isian bantal, boneka, tempat tidur, karpet, furniture dan produk-produk lainnya,” tuturnya.
Plasticpay sendiri, sambungnya, adalah gerakan sosial berbasis platform digital, yang mengajak masyarakat untuk mengubah sampah botol plastik menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
“Jadi dalam hal ini kami akan terus melanjutkan program-program ini untuk membudayakan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan menjadi bersih dan sehat serta bernilai ekonomis dengan cara memasukan botol plastik kedalam RVM untuk ditukar kedalam poin. Untuk botol pertama yang dimasukan kedalam mesin ditukar menjadi pulsa IM3 atau Tri senilai Rp10.000 dan penukaran selanjutnya senilai Rp56 perbotol. Penukaran poin ini bisa dilakukan di aplikasi Plasticpay yang harus di unduh di Google Play Store dan Apple App Store. Poin-poin yang sudah terkumpul dan ditukarkan dengan pulsa itu juga bisa digunakan untuk membeli kuota data, telepon, SMS, serta aktivasi layanan Over-the-Top (OTT) seperti aplikasi streaming musik dan film,” pungkasnya. (Er)