BERITA1BOGOR – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor sukses menyelenggarakan agenda Refleksi Akhir Tahun 2025, Senin 22 Desember 2025.
Forum yang mengusung tema ‘Kota Bogor Bisa Apa’ itu menghadirkan semua unsur mulai dari eksekutif, legislatif, yudikatif, pimpinan BUMD, akademisi, hingga aktivis dan insan pers.
Bertempat di halaman Mako PWI Kota Bogor, Jalan Tirto Adhi Suryo, kegiatan diawali dengan doa bersama untuk korban bencana alam di berbagai wilayah Indonesia, dipimpin langsung oleh Ketua MUI Kota Bogor, KH Tb Muhidin.
Ketua PWI Kota Bogor, Herman Indrabudi yang akrab disapa Aldo, menjelaskan bahwa refleksi ini merupakan agenda tahunan kedua yang dirancang sebagai ruang publik terbuka. Tujuannya adalah menjembatani komunikasi langsung antara pemerintah dan warga.
“Banyak masyarakat belum mengetahui detail capaian Pemkot dan DPRD. Melalui forum ini dan kanal media sosial PWI Kota Bogor warga bisa bersikap kritis dan mendengar langsung rencana pembangunan ke depan,” ujar Aldo.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengapresiasi PWI Kota Bogor atas terselenggaranya refleksi akhir tahun 2025.
Ia menilai kegiatan ini berdampak positif bagi pemerintah daerah karena menjadi wadah penyampaian kinerja selama sembilan bulan masa kepemimpinannya.
Dedie juga mengenang momen awal dirinya dilantik sebagai Wali Kota Bogor yang bertepatan dengan maraknya aksi demonstrasi di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Pati.
Namun ia mengapresiasi kesiapsiagaan Polresta Bogor Kota dan Kodim 0606/Kota Bogor yang menjaga situasi tetap kondusif.
“Saat pelantikan saya dan Kang Jenal, situasi nasional sedang ramai demo. Tapi Kota Bogor tetap aman dan kondusif berkat kesiapan aparat,” ungkap Dedie.
Ia turut menyampaikan terima kasih kepada insan pers dan PWI Kota Bogor yang selama ini aktif mengawal dan menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat.
Dalam pemaparannya, Dedie menyebutkan sejumlah program prioritas, di antaranya penataan transportasi kota melalui kebijakan reduksi dan rerouting angkutan kota.
Ke depan, Pemkot Bogor juga merencanakan kehadiran transportasi trem sebagai solusi transportasi massal di pusat kota.
“Dengan hadirnya trem, ke depan tidak akan ada lagi angkot yang beroperasi di tengah kota,” jelasnya.
Selain itu, Dedie menyoroti upaya pengelolaan sampah menjadi energi listrik (PSEL).
Ia menyebutkan Pemkot Bogor telah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Lingkungan Hidup, termasuk peninjauan lokasi PSEL di TPA Galuga serta penyediaan lahan di wilayah Tanah Sareal.
Di sektor pariwisata, Dedie menyinggung potensi Kebun Raya Bogor (KRB) yang setiap tahun dikunjungi lebih dari satu juta wisatawan, namun kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih terbatas.
Untuk mengoptimalkan PAD, Pemkot Bogor merancang pengembangan eks Pasar dan Plaza Bogor menjadi kawasan park and ride, yang dilengkapi kantong parkir dan fasilitas hotel.
“Langkah ini kami ambil untuk meningkatkan PAD Kota Bogor,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil. Ia menyatakan bahwa forum refleksi akhir tahun ini menjadi kesempatan bagi DPRD untuk menyampaikan berbagai capaian kinerja lembaga legislatif.
Adityawarman mengingat kembali kondisi saat awal menjabat periode ketiganya sebagai anggota DPRD, ketika subsidi program Biskita dari pemerintah pusat sempat terhenti.
“Setelah Pak Dedie dan Kang Jenal dilantik, program Biskita kembali membaik. Dari dua koridor, kini berjalan empat koridor, dan tahun depan direncanakan menjadi enam koridor,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa DPRD Kota Bogor menjalankan tiga fungsi utama, yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan.
“Pada prinsipnya kami mendukung seluruh program pembangunan Kota Bogor. Namun kami juga akan memberikan kritik jika ada kebijakan yang tidak pro rakyat atau tidak sesuai regulasi,” tandasnya.
Kegiatan refleksi akhir tahun ditutup dengan sesi diskusi interaktif, menanggapi berbagai aspirasi dan keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media sosial Instagram dan TikTok PWI Kota Bogor.
Acara semakin semarak dengan penampilan musik dari Zals Band, yang personelnya merupakan wartawan PWI Kota Bogor. (*)






