BERITA1BOGOR.com – Tim transisi Walikota Bogor terpilih Dedie Rachim dan Wakil Walikota Jenal Mutaqin, melakukan pertemuan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, Senin 20 Januari 2025.
Pertemuan dihadiri langsung PJ Walikota Bogor Hery Antasari dan beberapa pimpinan SKPD di Pemkot Bogor. Sementara dari tim transisi yang hadir diantaranya ada Dewan Pengarahan, Nono Soedowo, Tim Pakar, H. Fahrudin, M. Rangga Hidayat, Roy Sianipar, Yayat Supriyatna, Iwan Kustiawan.
Turut hadir juga Ketua tim transisi Sopian, sekretaris Fery Dermawan, bendahara Eti Kartini, Pokja Bogor Cerdas, Fajari Arya dan Asep Setiawan, Pokja Bogor Sehat, Wira Utama, Rismanto, Gumilar, Pokja Bogor Sejahtera, Muzakir, Dinna Fajrina, dan, Pokja Bogor Lancar, H. Mulyadi, Faisal Alatas.
Tim transisi telah mendapatkan Surat Tugas sejak 18 Januari 2025 dan ditandatangani langsung oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin.
PJ Walikota Hery Antasari menyampaikan, secara formal hari ini telah dilangsungkan pertemuan antara Pemkot Bogor dan tim transisi, meskipun pembicaraan sudah lama secara informal.
“Kami kedatangan tim transisi dari Dedie dan Jenal sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bogor terpilih. Tadi kita membahas berbagai persoalan yang nanti akan menjadi bagian tugas tim transisi bersinergi dan berkolaborasi bersama SKPD di Pemkot Bogor,” ucap Hery.
Setelah pertemuan ini, lanjut Hery, tim transisi bisa bekerja melakukan komunikasi dengan OPD yang ada di Pemkot Bogor untuk mensinergikan visi dan misi Dedie-Jenal.
“Sebetulnya ini tinggal melanjutkan saja, karena visi misi Dedie-Jenal itu hampir sama dengan yang dilakukan Pemkot Bogor saat ini. Memang di tahun ini, program harus lebih sinergi antara Pemkot Bogor dengan keinginan dari Walikota dan Wakil Walikota nanti. Tinggal dikolaborasikan saja dan diikuti visi misinya,” jelasnya.
Disamping itu, kata Hery, memang ada beberapa pembahasan terkait isu-isu besar yang menjadi fokus pembangunan Kota Bogor kedepan. Tentunya, harus dikolaborasikan juga sesuai visi misi Dedie-Jenal. Dari sejumlah visi misi, memang ada yang saat ini sedang berjalan dan disiapkan realisasi programnya oleh Pemkot Bogor.
“Artinya visi misi Dedie-Jenal itu sudah sesuai dengan sejumlah program Pemkot Bogor. Jadi tinggal penyesuaian saja. Ketika nanti Walikota dan Wakil Walikota dilantik, jadi langsung bisa berlari bekerja, karena sudah disiapkan oleh tim transisi ini,” tandasnya.
Ketua tim transisi, Sopian mengatakan, komunikasi bersama Pemkot ini merupakan lanjutan dari beberapa kali pertemuan. Memang tim transisi ini disiapkan, agar ketika nanti Walikota dan Wakil Walikota dilantik, langsung bekerja.
“Sesuai dengan visi misi Dedie dan Jenal, memang program-program yang dilaksanakan Pemkot saat ini sudah sesuai dengan visi misi Dedie-Jenal. Tim transisi bertugas untuk memastikan program yang dijalankan oleh Pemkot Bogor sesuai dengan visi misi Dedie-Jenal. Kami tinggal berkomunikasi intensif dengan para OPD dan mengkolaborasikan program sesuai visi misi,” ucapnya diamini Fery Dermawan.
Senada, tim pakar transisi, Yayat Supriyatna menerangkan, pertemuan tim transisi dan Pemkot Bogor ini bagaimana proses akselerasi dan percepatan yang ditetapkan visi misi Dedie dan Jenal supaya bersinergi dengan rancangan kerja Pemkot Bogor. Apakah ada perbedaan program dari Pemkot Bogor dan Dedie-Jenal, ternyata program nya sama dengan visi misi, dan tinggal melanjutkan saja.
“Jadi dalam konteks penyusunan kegiatan masih sejalan dengan program yang sudah dibuat, tinggal penyelesaian pada bidang masing masing. Misal program Bogor lancar, supaya bisa terealisasi visi misi itu, maka disesuaikan dengan SKPD terkait agar terealisasi. Seperti tentang program Bogor Sehat, bagaimana optimalisasi pelayanan kesehatan yang sudah dijalankan saat ini, jadi kalau program tidak jauh berbeda tinggal melanjutkannya. Tinggal nanti bicara berapa biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan program visi misi itu,” bebernya.
Lanjut Yayat, seperti isu besar soal transportasi pada program Bogor lancar, lalu Kota Bogor akan menjadi tuan rumah Porda 2026 dan permasalahan sosial lainnya, jadi prinsipnya saat ini membangun dasar komunikasi, menjembatani, dan berkolaborasi, agar ketika Dedie dan Jenal memimpin, semua sudah siap dan berjalan merealisasikan semua janji-janji kampanye dan visi misi.
“Dengan waktu satu bulan ini, melalui tim transisi, nanti tinggal menyesuaikan dengan OPD dan membangun komunikasi saja. Artinya tidak ada visi misi lain kecuali milik Dedie dan Jenal dalam melaksanakan berbagai program di Kota Bogor,” tegasnya.
Tim transisi yang akan bekerja berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan akademisi, profesional dan perwakilan partai politik pengusung Dedie-Jenal. (*)